Terima Kasih Ya Allah!

Oktober 26, 2006 at 1:13 pm 1 komentar

Republika 19/10/06 Ramadhan dengan masdar Ramadhan bermakna pembakaran. Sesuatu yang dibakar biasanya hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti sampah yang dibakar untuk dibersihkan. Kalaupun yang dibakar baik, untuk lebih baik, seperti besi dibakar untuk jadi pisau, palu, pacul, dan sebagainya. Apabila proses pembakarannya dengan ilmu dan teknologi. Jadilah teknologi canggih seperti motor, mobil, pesawat, dan sebagainya.

Demikian halnya Allah meramadhankan kita untuk mencetak pribadi-pribadi yang canggih, yaitu pribadi-pribadi yang bertakwa. Pertama, Ramadhan membakar dosa-dosa kita kepada Allah (dosa vertikalistik). Tidak satupun di antara kita bersih dari dosa-dosa. Sehingga, orang-orang bertakwa pun diingatkan oleh Allah (QS An-Najm [53]: 32), ”Janganlah kalian merasa paling suci padahal Allah sangat tahu siapa yang paling bertakwa di antara kalian.”

Kedua, Ramadhan membakar dosa-dosa antarkita (dosa horizontal). Dengan keluarga kita disahurkan. Jarang terjadi dan sangat berkesan bersama keluarga menjelang fajar, menumbuhkan cinta dan keakraban, dan inilah di antara makna berkah sahur. Yang disebutkan oleh Rasulullah SAW. Dengan tetangga jarang bertemu, dengan Ramadhan ditarawihkan, dimushallakan, dimasjidkan.

Dengan fakir miskin dibersamakan dengan zakat fitrah dan zakat mal, bahkan serempak umat Islam seluruh dunia berpuasa. Allah ingin kita, kaum beriman, menjadi masyarakat dunia yang bertakwa (Al Baqarah [2]: 183).

Ketiga, dibakar dosa-dosa yang telah mendarah daging. Mungkin selama sebelas bulan ada makanan dan minuman yang tidak halal termakan, sehingga menyusup menjadi darah dan daging. Imam Ghozali menyebutnya zakatul jasad. ”Tidak akan masuk surga darah-daging yang tumbuh dari yang haram,” demikian peringatan Rasulullah SAW.

Keempat, Ramadhan membakar berbagai macam penyakit sehingga tidak satu pun pakar dari semua disiplin ilmu menemukan dampak buruk dari puasa kecuali hikmah dan hikmah (Al Baqarah [2]:184). Sungguh benar sabda Rasulullah SAW, ”Dengan berpuasa kalian akan sehat.”

Kelima, Ramadhan membakar sifat-sifat tercela, gampang marah, serakah, dengki, bakhil, dan sebagainya. Saat berpuasa orang beriman tidak melakukan apa yang dilakukan hewan seperti makan, minum, dan seks. Allah, pencipta alam semesta ini, ingin menghadirkan sifat-sifat malaikat pada diri hamba-hamba-Nya. Taat tanpa reserve dan tanpa putus berdzikir. Subhanallah! Terima kasih Ya Allah, Engkau meramadhankan kami, dan menjadikan kami hamba-Mu yang mulia.

(Muhammad Arifin Ilham )

Entry filed under: Iqra.

Betapalah Hina Kami Ini

1 Komentar Add your own

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Kalender

Oktober 2006
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

Most Recent Posts